Pengertian Pemanasan Global (Global Warming) adalah
Pemanasan Global (Global Warming) adalah proses peningkatan dimana suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global di permukaan bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 ° C (1,33 ± 0,32 ° F) selama seratus tahun terakhir. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.Meningkatnya suhu global akibat global warming diperkirakan akan menyebabkan perubahan lain seperti naiknya permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem, dan perubahan jumlah dan pola curah hujan (tetesan air dari atmosfer, misalnya hujan, salju). Konsekuensi lain dari pemanasan global adalah dampak dari produk pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintah di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang telah menyebabkan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Protokol Kyoto adalah perjanjian internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yang bertujuan memerangi pemanasan global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan internasional di mana tujuannya adalah untuk mencapai "stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik berbahaya dengan sistem iklim." Protokol Kyoto pada awalnya diadopsi pada 11 Desember 1997 di Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.
Dampak Pemanasan Global
Dampak Pemanasan Global antara lain sebagai berikut:
- Es yang Mencair di Kutub: Pemanasan global memiliki dampak langsung pada pencairan es yang terus-menerus di wilayah Kutub Selatan dan Kutub Selatan. Es yang mencair di Greenland hampir mencapai 19 juta ton! Volume es di Kutub Utara pada musim panas 2007 hanya setengah dari yang 4 tahun lalu! Baru-baru ini sebuah fenomena alam telah menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada 6 Maret 2008, bongkahan es berukuran 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali ukuran Surabaya) di Antartika runtuh.
- Naiknya Permukaan Laut: Pencairan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan memiliki dampak langsung pada kenaikan permukaan laut. Para ahli memperkirakan bahwa jika semua Greenland mencair, permukaan laut akan naik hingga 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan semua pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
- Perubahan Iklim Ekstrem: Pola curah hujan berubah tak terduga, menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan baru dan badai tropis akan muncul dengan kecenderungan untuk menjadi lebih kuat. Anda tentu menyadari betapa panas suhu di sekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat betapa tidak terduganya kedatangan musim hujan atau musim kemarau yang menyebabkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan selama musim kemarau ternyata menjadi hujan. Anda juga dapat melihat kasus badai ekstrem yang belum pernah melanda wilayah tertentu di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir kami semakin dilanda badai.
- Meningkatkan Gelombang Panas: Pemanasan global menyebabkan gelombang panas menjadi lebih sering dan lebih kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan bahkan gagal panen.
- Keletihan Gletser sebagai Sumber Air Bersih: Mencairnya gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan dalam jangka panjang akan berkontribusi pada peningkatan permukaan air laut dunia. Gletser dunia telah mencair hingga mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa dari tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3! Para ilmuwan NASA kini menyadari bahwa pencairan gletser, pencairan es di dua kutub bumi, meningkatnya suhu global bumi, dan naiknya permukaan laut adalah bukti bahwa planet ini terus memanas. Dan dipastikan bahwa manusia bertanggung jawab untuk ini.
No comments